Hi Friends ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Welcome On Not Magazine Website
News Mobile Version

Condyloma Acuminata Atau Kutil kelamin atau Jengger Ayam

Written By HENRY GO BLOG on Kamis, 23 Juni 2011 | Kamis, Juni 23, 2011

Condyloma Acuminata atau dalam bahasa awam dikenal dengan nama Kutil di daerah sekitar kelamin dan atau biasa disebut juga Jengger Ayam semakin mudah ditemui dalam kehidupan sehari - hari. 
Condyloma Acuminata ini biasa dikaitkan dengan STD / PMS (Sexual Transmited Diseases / Penyakit Menular Seksual) disebabkan oleh virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus (HPV). 
Penampakannya memang agak mirip dengan kutil biasa, tetapi penyebabnya human papilloma virus dari tipe yang berbeda. Jadi, kutil di tangan atau di wajah tidak akan menular menjadi kutil kelamin, demikian pula sebaliknya.
 
Tanda kutil baru adalah warnanya masih agak kemerahan. Sedangkan kutil kelamin yang sudah kronis, tampak keabuan sampai kehitaman atau sewarna dengan kulit sekitarnya. Biasanya penyakit tersebut sudah lebih dari 1 bulan.

 
Lokasi yang menjadi tempat favorit timbulnya kutil ini adalah di daerah lipatan - lipatan yang lembab di sekitargenitalia (kemaluan).

Pada pria, misalnya di: perineum dan sekitar anus, sulcus coronarius ("leher topi baja"), gland penis,( "topi baja"),  muara uretra eksterna, preputium ("kulup") , corpus ("batang") dan pangkal penis.
Pada wanita, misalnya di: vulva dan sekitarnya, introitus vagina, labia mayor, labia minor, terkadang pada porsio uteri.

Penyakit ini boleh dibilang agak "bandel" untuk disembuhkan. Kerap kali setelah diobati dan kutil tersebut rontok, akan timbul lagi. Ini adalah tipikal dari penyakit yang disebabkan oleh virus, sebab virus hanya dapat dilumpuhkan dan tidak dapat dimatikan. Sewaktu benteng pertahanan tubuh kita lemah, maka penyakit tersebut akan kambuh kembali.

Pengobatan yang biasa dilakukan terhadap penyakit "jengger ayam" ini berupa :
  1. Tutul (olesi sedikit) dengan tinctura podofilin 20-25% (harus extra waspada apabila diberikan pada wanita hamil, karena kadang dapat menyebabkan kematian janin apabila obat tersebut sampai masuk kedalam).
  2. Pada wanita hamil, tutul dengan asam triklorasetat (TCA) 80-90%. Atau digunakan larutan dengan konsentrasi 50%, dioleskan setiap minggu.
  3. Salep 5-fluorurasil 1-5% diberikan setiap hari sampai lesi hilang.
  4. Bedah  : listrik (elektrokauterisasi), beku (cryo surgery) atau konvensional
  5. Interferon alfa (suntikan i.m. atau intralesi) atau topikal (krim) diberikan dengan dosis 4-6 mU i.m. 3 x seminggu selama 6 minggu atau
  6. Interferon beta (suntikan i.m. atau intralesi)  diberikan dengan dosis 2×10 g unit i.m.selama 10 hari berturut-turut.
Apabila penyakit ini masih baru, pengobatan dengan podofilin 20% - 25% masih cukup efektif untuk merontokan si jengger ayam. Saat ini untuk mencari obat podofilin sudah jarang ditemukan, sebagai gantinya, sambil berbagi pengalaman, saya menggunakan "Albothyl" sol. Cara ini masih cukup efektif untuk condy yang masih baru dan kecil. Cuma sewaktu diolesin harus sambil ditekan cukup lama agar "Albothyl" tersebut dapat masuk kedalam lesi serta memerlukan waktu yang cukup lama.
Sedangkan apabila condy sudah kronis, pengobatan dengan cara tersebut sudah tidak efektif lagi, sehingga therapi bedah merupakan pilihan utama untuk kondisi seperti ini.
Setelah dilakukan pembedahan atau ditincture, pemberian antivirus oral mungkin bisa dipertimbangkan.

Jangan menunda pengobatan kutil kelamin ini terlalu lama. Penincturan / pembedahan tidak berarti membunuh semua virus, tetapi hanya menghilangkan benjolan kutil tersebut saja. Dan setiap therapi, pasangannya juga harus ikut ditherapi apabila sama - sama menderita penyakit ini juga. Ping-Pong phenomena akan terjadi apabila hal ini tidak dilakukan.


Kutil kelamin dapat sembuh dengan sendirinya tapi ada syaratnya.
Syaratnya adalah si penderita harus meningkatkan kekebalan tubuhnya. Caranya si penderita harus makan makanan yang sehat, olahraga dan yang penting menjaga daerah kelamin tetap kering.
“Sebenarnya kutil kelamin ini bisa sembuh dengan sendirinya bila kekebalan tubuh baik, tentunya didukung dengan makanan dan olahraga yang baik. Tapi kebanyakan pasien tidak bisa menjaga daerah kelamin tetap kering, kalau basah kan jadi tambah banyak kutilnya, nggak sembuh-sembuh,” jelas Dr Wresti Indriatmi B.MAKes, SpKK (K), M.Epid, Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, FKUI RSCM, dalam acara Talkshow The 4th Annual Women’s Health Expo 2011 di Gedung Smesco UKM, Jakarta, Sabtu (19/2/2011).
Dr Wresti mengatakan, virus itu akan hilang dengan sendirinya, tetapi ketika hal ini tidak terjadi, maka beberapa jenis kanker dan penyakit tertentu dapat berkembang.

ALWAYS PLAY SAFE, CLEAN AND HEALTHY SEX




sumber 1
sumber2

0 komentar:

Posting Komentar