Hi Friends ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Welcome On Not Magazine Website
News Mobile Version

Kaspersky Paparkan Tiga Tren Keamanan Teknologi Informasi

Written By HENRY GO BLOG on Kamis, 23 Juni 2011 | Kamis, Juni 23, 2011

 
Para ahli Kaspersky Lab mengidentifikasi sejumlah tren penting setelah menganalisis sejumlah ancaman teknologi Informasi (TI) pada kuartal pertama tahun 2011. Tren tersebut diantaranya malware yang mulai menyerang mobile phone, meningkatnya serangan terhadap organisasi (perusahaan-korporasi), dan merebaknya data serangan melalui social media.

Meningkatnya serangan terhadap server perusahaan adalah tren yang sedang hangat. Selain serangan DDoS konvensional yang memblokir akses ke server perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tentu, banyak juga serangan lainnya yang berfokus mendaptakan akses tidak sah ke server dengan tujuan mencuri informasi.

Tanda-tanda ini mengindikasikan bahwa beberapa professional penjahat dunia maya telah beralih dari penyerangan massal dari komputer rumah ke pembajakan perusahaan besar. Praktek ini tentunya melibatkan resiko lebih besar bagi penyerang, namun taruhan dan imbalan yang akan didapatkan terkait dengan serangan yang ditargetkan pada perusahaan besar apalagi masih pesaing dalam pasar, sungguh menggiurkan.

Pada kuartal pertama ini juga terlihat gelombang protes yang dilakukan oleh penjahat dunia maya dengan tujuan lebih kepada merusak reputasi perusahaan daripada mendapatkan keuntungan. Salah satu contoh serangan yang terkenal adalah insiden pembajakan menargetkan HBGary, perusahaan keamanan TI yang berbasis di Amerika Serikat. Setelah berhasil mengakses informasi rahasia milik perusahaan, para hacker kemudian mempublikasikannya untuk umum. Praktek ini tergolong luar biasa menurut para ahli Kaspersky Lab. Karena informasi yang dicuri juga biasanya dijual ke pihak lain atau digunakan untuk memeras pihak yang diserang agar tidak dipublikasikan.

Pada akhir kuartal 1 tahun 2011, sebuah varian baru dari GpCode ransomware berbahaya muncul. Trojan ini akan mengenkripsi data pada computer yang terinfeksi dan kemudian meminta uang tebusan dari pemiliknya. Tidak seperti varian sebelumnya yang menghapus file yang terenkripsi, GpCode versi baru ini menimpa file-file dengan data enkripsi, membuatnya tidak dapat dipulihkan. Menariknya, penjahat dunia maya hanya menyerang pengguna di Eropa dan bekas Republik Soviet, dan serangan tersebut hanya berlangsung selama beberapa jam saja. Kehati-hatian yang ditunjukkan oleh pembuat Trojan menunjukkan bahwa tujuannya tidak untuk menyebabkan infeksi besar-besaran yang pasti akan menarik perhatian lembaga penegak hukum. Sangat mungkin bahwa serangan Trojan yang mengenkripsi ini akan terus berhati-hati dalam memilih targetnya di masa depan.

Di Indonesia, serangan masih sulit terdeteksi karena para hacker tidak mempublikasikan hasil serangannya. “Di luar negeri kita tahu Sony dan Sega di-hack karena hacker-nya mempublikasikan serangannya di blog. Di Indonesia, ketika bank-bank offline atau down beberapa hari, ada kemungkinan sedang diserang. Namun, tidak dipublikasikan sedang diserang virus karena hacker-nya sendiri tidak mengakui dan tidak mempublikasikannya dimanapun,” ujar Erwin Yovitanto, Business Manager Astrindo Starvision, partner Kaspersky dalam media briefing di FPood FX Senayan, Jakarta, Selasa (21/6/2011).

Erwin juga menyatakan bahwa hacker yang menyerang website-website resmi pemerintahan di Indonesia juga masih dalam tahap uji coba merusak sistem, bukan untuk memperjual-belikan data seperti yang terjadi di Negara lain.

Tren lain yang berdampak langsung bagi keamanan TI adalah semakin populernya jejaring sosial (facebook dan twitter), blog, torrent, dan youtube yang semakin mengubah lanskap digital. Layanan ini memfasilitasi pertukaran data secara cepat dan sederhana antara pengguna di setiap sudut dunia. Kepopuleran dari sumber-sumber tersebut telah menarik perhatian penjahat di dunia maya. Merebaknya shorten link (link yang dipendekkan membuat pengguna tak bisa membedakan antara link yang asli dengan link hoax) juga semakin tinggi. Namun, link hoax ini bisa diantisipasi oleh antivirus yang berkualitas apabila pengguna terus melakukan update.

Maka, pengguna komputer tak boleh kalah dengan hacker dan virus. Anda bisa melindungi komputer dengan melakukan update secara berkala. "Mengapa orang-orang di Eropa paling jarang diserang Hacker? Karena masyarakatnya rajin-rajin. Mereka rajin update Operation System, update aplikasi terbaru, dan update antivirus. Tiga hal ini penting untuk melindungi komputer dan menangkal serangan," tutup Erwin.



sumber

0 komentar:

Posting Komentar