Seorang remaja asal Shetland Islands, Inggris, Jake Davis (18), diciduk aparat keamanan setempat karena dituduh melakukan aksi penyusupan ke komputer secara tidak sah. Ia dituding melakukan serangan terencana dalam bentuk Distributed Deniel of Service (DDoS) ke alamat situs SOCA (Serious Organised Crime Agency) hingga tak dapat diakses.
Kepolisian menyebutkan bahwa ia didakwa dengan lima tuduhan dalam proses pengadilan di Magistrates, Westminster, Inggris, Senin (1/8/2011) ini. Penangkapan remaja tersebut dilakukan terkait upaya polisi yang sedang menyelidiki kelompok hacker yang dikenal sebagai Anonymous dan LulzSec.
Petugas dari unit kejahatan cyber menangkap remaja tersebut pada Rabu (27/7/2011) dalam operasi awal intelijen. Jake diduga salah satu anggota kelompok hacker Lulzsec yang menyerang situs SOCA. Serangan ke alamat situs Badan Organisasi Kriminal Berat atau SOCA di Inggris terjadi pada 20 Juni 2011 dan membuat situs tersebut tak dapat diakses beberapa jam setelah mendapat serangan DDoS.
DDoS adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak sumber penyerang (baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang "dipaksa" menjadi zombie) untuk menyerang satu buah komputer target dalam sebuah jaringan.
Lulzsec kemudian mengaku bertanggung jawab terhadap serangan tersebut. Lulzsec sebelumnya juga mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan hacking pada Senat AS, Sony, CIA, dan FBI.
Selain Jake Davis, Ryan Cleary (19) dari Wickford, Essex, juga didakwa bulan lalu dengan lima pelanggaran di bawah Hukum Pidana dan Computer Misuse Acts, termasuk dugaan serangan hacking terhadap situs SOCA. Seorang bocah 16 tahun dari selatan London ditangkap dan diselamatkan pekan lalu, sementara investigasi internasional juga telah melakukan 16 penangkapan di Amerika Serikat dan empat di Belanda.
0 komentar:
Posting Komentar